Sebuah laboratorium kimia tidak lepas dari
penggunaan chemikalia yang salah satu diantaranya bersifat sebagai bahan
beracun dan berbahaya (B3), yang tentunya juga menghasilkan limbah sisa yang
bersifat sejenis. Bagi pengguna, baik itu praktikan, peneliti maupun tenaga
labaratorium harus mengetahui sifat bahan kimia tersebut agar terhindar dari
efek samping yang tidak diinginkan. Paling tidak dapat meminimalisir terpaparnya
bahan kimia, produk olahan dan produk samping. Agar tetap aman oleh akibat efek
samping tersebut tentunya harus mengetahui sifat dan cara penanganan bahan
kimia tersebut lewat informasi data keamanan bahan atau biasa dikenal dengan
MSDS (Material Safety Data Sheet).
Pada kasus preparasi larutan asam sulfat juga perlu diperhatikan bagaimana prosedur preparasi, sarana perlindungan diri dan bagaimana proses penyimpanan. Informasi aturan pada pelabelan EC Directive, asam sulfat mempunyai symbol C yang berarti korosif. Disisi lain dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit. Dalam kasus terjadi kontak dengan mata, bilas langsung dengan air yang banyak dan minta nasehat medik. Jangan pernah menambahkan air ke dalam produk ini.
Didalam laboratorium, bahan kimia merupakan komponen
:
- Bahan baku (starting material)
- Bahan produk utama
- Bahan produk samping
- Bahan untuk analisis
- Bahan buangan
Terdapat
cukup banyak jenis bahan kimia dan limbah bahan kimia tergolong bahan beracun dan berbahaya (B3). Masing-masing
jenis bahan kimia mempunyai sifat dan penanganan yang berbeda sehingga sebagai
pengguna harus mengenal tiap jenisnya. Kata orang ‘tak kenal maka tak sayang’. Dapat
dijabarkan bahwa penggunaan dan penanganan yang aman juga harus memperhatikan
informasi data keamanan bahan (MSDS) yang berisi informasi tentang uraian umum
bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan dan pengelolaan
bahan buangan.
Beberapa strategi pengelolaan MSDS di laboratorium
antara lain :
- Menginventarisasi bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium (tidak hanya yang B3)
- Mengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS
- Modifikasi MSDS
- Mengarsipan (dapat diakses siapa saja secara mudah dan cepat)
- Melaksanakan dan mematuhi rekomendasi dari MSDS
Contoh manfaat MSDS :
Pada kasus termometer pecah, perlu diperhatikan bagaimana mengumpulkan dan membuang merkuri yang tercecer, termasuk menetralisir bahan merkuri tersebut.
Pada kasus termometer pecah, perlu diperhatikan bagaimana mengumpulkan dan membuang merkuri yang tercecer, termasuk menetralisir bahan merkuri tersebut.
Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran tersebut
yaitu personil yang terkait jangan sampai mengirup uap/aerosol. Kemudian hindari
kontak dengan bahan, pastikan tersedia udara bersih dalam ruangan tertutup dan
bekerja dengan kerudung kepala. Sedang penyimpanan bahan harus tertutup rapat
di tempat yang berventilasi baik pada suhu 15oC – 25oC dan
dapat diakses oleh orang yang berwenang.
Pada kasus preparasi larutan asam sulfat juga perlu diperhatikan bagaimana prosedur preparasi, sarana perlindungan diri dan bagaimana proses penyimpanan. Informasi aturan pada pelabelan EC Directive, asam sulfat mempunyai symbol C yang berarti korosif. Disisi lain dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit. Dalam kasus terjadi kontak dengan mata, bilas langsung dengan air yang banyak dan minta nasehat medik. Jangan pernah menambahkan air ke dalam produk ini.
Contoh lain manfaat MSDS pada kasus kecelakaan
kebakaran akibat petroleum ether perlu diperhatikan bagaimana teknik pemadaman
dan pertolongan pertamanya. Dalam hal ini tindakan yang cocok untuk mencegah
kebakaran berlanjut adalah dengan menyemprotkan media pemadam CO2,
busa atau powder. Resiko khusus yang muncul pada petroleum ether adalah mudah
terbakar, uap lebih berat dari udara, dan dapat membentuk campuran yang dapat
terbakar dengan air.
Sedang perlindungan khusus untuk kebakaran yaitu
jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung pernafasan. Untuk
menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian pelindung
yang sesuai. Selanjutnya berhati-hati dengan ledakan awal. Jangan lupa mencegah
air pemadam kebakaran memasuki air permukaan atau air tanah.
Informasi lengkap mengenai penggunaan dan penanganan
bahan kimia didapat dari
- Informasi dari produsen seperti Merck, JT Baker, BDH, dll yang berupa buku katalog bahan atau bentuk CD
- Literatur / buku tentang Health and Safety
- Material Safety Data Sheet (MSDS)
Yang perlu digarisbawahi pada penggunaan bahan kimia B3 di laboratorium antara lain :
- Selalu merujuk MSDS (Material Safety Data Sheet)
- Preparasi bahan dengan benar
- Pengemasan dan penyimpanan bahan yang tepat
- Penggunaan pada takaran yang tepat
- Pengelolaan buangan bahan secara bijaksana
0 comments:
Posting Komentar