Kandungan kimia
Tumbuhan ini pada umumnya mengandung alkaloid tipe
asporfin (anonain) dan bis-benziltetrahidro-isokinolin (retikulin). Pada
organ-organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen.
Daun, kulit dan akar mengandung
HCN.3,33)
Buah: pulpa
buah yang telah masak ditemukan
sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, arginin. Sedang pada Annona muricata mengandung prolin dan
asam aminobutirat.
Pada jenis Annona yang lain yaitu pada Annona glabra,
Annona muricata ditemukan golongan senyawa polifenol seperti kuersetin, asam kafeat,
leukoantosianidin, asam p-kumarat.
Biji mengandung senyawa poliketida dan suatu senyawa turunan
bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D, anonain, anonasin A, anonin
I, IV, VI, VIII, IX, XVI, skuamostatin A, bulatasin, bulatasinon, skuamon,
neoanonin B, neo-des-asetilurarisin, neo-retikulasin A, skuamosten A, asmi-sin,
skuamosin, sanonasin, anonastatin,
neo-anonin).5,10,12,17,20,21,23,39)
Annonasin, Annonasinon, Murisolin, Korossolin, Korrosolon |
Penemuan hasil penelitian lain yaitu
skuamosisnin A, skuamosin B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N; skuamostatin
B, asam lemak, asam amino dan protein.7,26,37,38) Komposisi asam lemak penyusun
minyak lemak biji Srikaya terdiri dari metil palmitat, metil stearat, metil linoleat.28)
Annonasin, Giniotalamisin |
Kandungan kimia daun antara lain alkaloid tetrahidro
isokinolin, p-hidroksi-benzil-6,7-dihidroksi-1,2,3,4-tetrahidro-isokinolin
(demetil-koklaurin = higenamin).
Sedang bunganya mengandung asam kaur-16-ene-19-oat
diinformasikan sebagai komponen aktif
bunga srikaya.11)
Squamosin, Annonin VI, Asimisin |
Efek Biologi dan Farmakologi
Biji: Infusa biji buah srikaya
berefek larvasida terhadap Aedes aegypti; sedangkan ekstrak biji berefek
larvasida terhadap Culex quinquevasciatus, tetapi tidak berpengaruh pada
kemampuan bertelur dan daya tetas nyamuk. Ekstrak biji A.squamosa yang larut
dalam air pada konsentrasi 1,0%-2,0% dan juga minyak yang diperoleh dari hasil
pengepresan langsung biji menyebabkan kematian serangga uji. Isolasi senyawa
asetogenin dari ekstrak yang larut dalam
metanol biji Annona muricata dan Annona cherimola (Annonaceae) mempunyai
aktivitas penting pada infeksi larva
Molinema dessetae. 9,16,18,35,36)
Daun: Ekstrak daun Annona squamosa mampu membunuh Ascaridia
galli, sebaliknya infusa daun Annona squamosa tidak mempunyai kemampuan
membunuh Ascaridia galli. Air perasan daun sirsak (Annona muricata) 1:1 dan
daun srikaya (Annona squamosa) 1:2 berefek sebagai antifertilitas dan
embriotoksik terhadap janin apabila diberikan pada masa mulai kebuntingan
sampai selesainya masa organogenesis, tetapi tidak menimbulkan cacat bentuk
luar janin (cacat makroskopis). Kekuatan air perasan daun srikaya ternyata
bersifat relatif lebih embriotoksik bila dibandingkan dengan air perasan daun
sirsak. Daun Annona squamosa mempunyai efek antifertilitas dan embriotoksik
pada tikus betina; serta
berpengaruh pada daya reproduksi Sitophillus orizae. 24, 25, 31, 34) Senyawa insektisida yang terdapat dalam biji
Annona squamosa mempunyai daya bunuh ektoparasit.19) Tetrahidroisokinolin
mempunyai aktivitas kardiotonik. Higenamin (p-hidroksibenzil-6,7-dihidroksi-1,2,3,4-tetrahidro-isokinolin)
berinter-aksi dengan adrenoreseptor, menghasilkan aktivitas inotropik positif
pada otot jantung .7)
Senyawa poliketida dan
bistetrahidrofuran mem-punyai efek antitumor .8,16,21)
Toksisitas
Dapat mengiritasi mata dan jaringan lunak,
serta kemungkinan sebagai penyebab
konjungtivitis dan inflamasi. 1)
Kegunaan di Masyarakat
Akar: digunakan sebagai
pencahar.
Biji: untuk memacu pencernaan,
obat cacing, pembunuh serangga.
Daun: digunakan untuk
mempercepat pematangan bisul dan untuk obat kudis. 3,4)
Cara pemakaian di masyarakat
Untuk mengobati mencret :
10 gram kulit batang srikaya,
dicuci dan dipotong kecil-kecil, direbus dengan 3 gelas air selama 30 menit;
setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum 2 kali sehari sama banyak pagi
dan sore .1)
Deskripsi Tanaman
Suku : Annonaceae
Tumbuhan srikaya biasa disebut juga sirkaya.
Perawakan : perdu sampai pohon,
berumah satu, berkelamin banci, tinggi 2-7 m.
Biji Srikaya |
Batang : gilik, percabangan
simpodial, ujung rebah, kulit batang coklat muda.
Daun : tunggal, berseling,
helaian : bentuk elip memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6-17
cm, lebar 2,5-7,5 cm, tepi rata, gundul, hijau mengkilat. Bunga: tunggal, dalam
berkas, 1-2 berhadapan atau di samping daun. Kelopak : daun kelopak segitiga,
waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota: daun mahkota segitiga,
yang terluar berdaging tebal, panjang 2-2,5 cm, putih kekuningan, dengan
pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat kecil
atau mereduksi. Dasar bunga: bentuk tugu (tinggi).
Benang sari : jumlah banyak,
putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan menutup
ruang sari.
Putik : banyak, setiap putik
tersusun dari 1 daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu,
mudah rontok. Buah: majemuk agregat, berbentuk bulat membengkok di ujung, garis
tengah 5-10 cm, permukaan berduri, berlilin, bagian buah dengan ujung yang
melengkung, pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan diri satu dengan
yang lain, daging buah putih keabu-abuan.
Biji : dalam satu buah agregat banyak
hitam mengkilat.6)
Asal-usul : Amerika tropis.6)
Waktu berbunga : Januari - Desember.6)
Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya
Tumbuh
di dataran rendah
sampai ketinggian 1000 m dpl, terutama pada tanah-tanah berpasir sampai
tanah-tanah lempung berpasir dan dengan sistem drainase yang baik pada pH
5,5-7,4. Tumbuhan ini menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak
hujan. Tumbuh baik pada berbagai kondisi tanah yang tergenang dan beradaptasi
baik terhadap iklim lembab dan panas. Tumbuhan ini tahan kekeringan dan akan
tumbuh subur bila mendapatkan pengairan yang cukup1,14,27). Di Jawa ditanam
sebagai tanaman buah. 6,31)
Perbanyakan : dapat dengan
biji dan pencang-kokan. Ditanam
dengan jarak tanam 4x3 meter. Kelebatan pembungaan dan hasil buah dapat dijaga
dengan pengaturan pengairan, pemupukan dan pemangkasan yang baik. Tanaman mulai
berbuah pada umur 1-2 tahun dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak
dilakukan pemangkasan. Buah lebat dicapai setelah tanaman berumur 3-4 tahun.
Pemanenan dilakukan pada saat buah berwarna kekuningan atau sekitar 110-120
hari setelah berbunga. 1,14,27)
Hama dan Penyakit
Hama yang umum dijumpai adalah
kutu dari jenis Planococcus spp., Amblypelta spp. dan Parasa issetia spp. serta
lalat buah Dacus spp.
Jenis penyakit
yang penting adalah busuk
akar yang disebabkan oleh bakteri (Pseudomonas solanacearum). Penyakit
pada buah adalah kanker hitam (Phomopsis spp), pembusukan (Botryodiplodia spp.
dan bercak ungu Phytophthora spp). Namun demikian dapat diatasi dengan
penyemprotan yang teratur
menggunakan manozeb atau copper oksi-chlorid.16)
Pustaka
- Anonim., 1993. Standard of Asean Herbal Medi-cine, Vol. I, Asean Countries, Jakarta, 53,61.
- Anonim., 1975. Buletin Kebun Raya, 2, (1)
- Anonim., 1985. Tanaman Obat Indonesia, Jilid I, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 77
- Anonim., 1995. Medicinal Herbs Index in Indo-nesia, Jilid II, PT. Eisai Indonesia, Jakarta, 7
- Araya., Hirosi., Hara., Moriyuki., Yoshinori, F., Sri-vastava., Anjani., Mahendra, S., 1994. Squamos-ten A, a novel monotetrahydrofuranic acetogenin with a double bond in the hydrocarbon chain, from Annona squamosa L., Chem. Pharm. Bull., 42, (2) 388-391
- Backer, C.A., & Bakhuizen v.d. Brink, R.C., 1963. Flora of Java, Vol. I,N.V.P, Noordhoff, Groningen.
- Banerjee., Anup, K., Jain., Mamta., 1991. Analysis of seed oils of Annona squamosa L., Teclona gradi and Shorea robusta., Phys.Sci, 3, (2) 106-112
- Beltarini, F., Borgonovi, G.E., Fiorrani, T., Gag-liardi, I., Capridiv., Massardo, P., Ogoche, J.I.J., Hassanoli, A., Nyandat, E., Chapyat, A., 1993. Antiparasitic compounds from East African Plants: Isolation and Biological Activity of Annonaine, Matricacianol, Canthin-6-one and Carryophyllene Oxide, Inect. Sci. Its Appl., 14, (1) 93-99
- Bories, C., Loiseau, P., Cortes, D., Myint, S. H., Hocquemiller, R., Cave, P. G. A., and Laurents, A., 1991. Antiparasitic Activity of A. muricata and A. cherimolia Seeds, Planta Med, 57, ( 6) 434-436.
- Born, L., Lieb, F., Lorentzeen, J.P., Moeschler, H., Nonfon, M., Soellner., Robert., Wendisch, D., 1990. The relative configuration of acetogenins isolated from Annona squamosa L., Annonin I (squamosin) and Annonin VI, Planta Med, 56, (3) 312-316
- Chairul., 1998. Isolasi dan Karakterisasi Kompo-nen Aktif pada Bunga Srikaya (Annona squamosa L), Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 52
- Fujimoto, Y., Murasaki, C., Asoki, H., Hora, N., Eguchi, T., Kakinuma, K., Hirayama, K., Nitsu, U., Akashi, S., Sahai., Mahedra., 1992. Structures of biotetrahidrofuran containning acetogenins from Annona squamosa L., Tennen Yuki Kagobutsu Toronkai Koen Yoshishu, 34, 582-589
- Fujimoto, Y., Murasaki, C., Kakinuma, K., Eguchi, T., Ikekawa, N., Furuya, M., Hirayama, K., Ikekawa, T., Sahai, M., 1990. Squamostatin A; Unprecendented bistetrahydrofuran acetogenin from Annona squamosa L., Tetrahedron Lett, 31, (4) 535-538
- George, A.P., And Nissen, R.J., 1992. Annona cherimola Miller, Annona squamosa L., A. cherimola x A squamosa., In: Verheij, E.W.M. & R.E.Coronel (Eds.), PROSEA No. 2 Edible fruits and nuts, PROSEA , Bogor, Indonesia, 71-75
- Hegnauer, R., 1986. Chemotaxonomie der Pflan-zen, Birkhäuser Verlag, Stuttgart.
- Herawati, N., 1997. Viabilitas, Fekunditas dan Daya Tetas Nyamuk Culex quinquevasciatus Setelah Dipapar dengan Ekstrak Biji A. squamosa (Srikaya) di Laboratorium, KTI, Fak. Kedokteran, UGM, Yogyakarta
- Hirayama, K., Akashi, S., Yuji., Reiko., Niitsu, U., Fujimoto., Yoshinori., 1993. Structural studies of Polyhydroxybis (Tetrahydofuran) Acetogenins from Annona squamosa L. using the Combination of Chemical Derivatization and Precursor Ion Scanning Mass Spectrometry, Org. Mass. Spectrom.,28, (12) 1516-1524
- Indrawati, N.R., 1997. Daya Larvasida Ekstrak Biji A squamosa (Srikaya) terhadap Culex quinque-vasciatus di Laboratorium, KTI, Fak. Kedokteran, UGM, Yogyakarta
- Kuswinarti., 1985. Isolasi Insektisida dari Biji Sri-kaya (Annona squamosa Linn), Skripsi, Fak. Farmasi, UGM, Yogyakarta.
- Li, X.H., Hui, Y.H., Rupprecht, J.K., Liu, Y.M., Wood, K.V., 1990. Bullatacin Bullatacinone, and Squamone, A New Bioactive Acetogenins from The Bark of Annona squamosa L., J. Nat. Prod, 53, (1) 81-86
- Lieb, F., Nonfon, M., Wachendorff- Neumann, U., Wendisch, D., 1990. Annonacine und Anonastatin aus Annona squamosa L., Planta Med, 56, (3) 317-319
- Mardisiswoyo, S., dan Rajakmangunsudarso, H., 1985, Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang II, PN Balai Pustaka, Jakarta, 98,186
- Nonfon, Maria., Lieb, F., Moeschler, H., Wen-disch, D., 1990. Four annonins from Annona squamosa L., Phytochemistry, 29, ( 6) 1951-1954
- Nurlaila., 1995. Efek Embriotoksik Daun Annona muricata (Sirsak) dan Annona squamosa L. (Srikaya) pada Tikus Betina, Laporan Penelitian, Fak. Farmasi UGM, Yogyakarta.
- Rachmanadi, A., 1995. Daya Antihelmintik Infus Daun Srikaya (A squamosa L.) terhadap Cacing Tambang Anjing, In Vitro, KTI, Fak. Kedokteran, UGM, Yogyakarta.
- Sahai, M., Singh, S., Singh, M., Gupta., Akashi, Y.K., Satoko., Yuji, R., Hirayam., Asaki, K., Hito-mi., Hiroshi, A., 1994. Annonaceous Acetogenins from The Seeds of Annona squamosa, L., Chemical Pharm. Bulletin; 42, (6) 18
- Sastrahidayat, I.R., dan Soemarno., 1991. Budida-ya Tanaman Tropika, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, 254
- Sridana., 1989. Analisis Minyak Lemak dari Biji Tanaman Annona sp dengan Kromatografi Gas, Skripsi, Fak. Farmasi, UGM, Yogyakarta
- Syamsuhidayat, S.S. dan Hutapea, J.R., 1991. In-ventaris Tanaman Obat Indonesia I, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 60.
- Utami, E.S.W., 1998. Pengaruh Pemberian Daun Annona squamosa, L. terhadap Daya Reproduksi Sitophilus oryzae, Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, Depar-temen Kesehatan RI, Jakarta, 51
- van Steenis, C.G.G.J., 1997. Flora Untuk Sekolah di Indonesia, cetakan ke-7, PT. Pradya Paramita, Jakarta, 193-194
- Wagner, R.H.M., & W. Ferstl., 1980. Neue herzwirksame Drogen I: Zur Chemie und Pharmakologie des herzwiksamen Prinzips von Annona squamosa L., Planta Med, 40, 76-79
- Wagner, R.H.M., and W. Ferstl., 1980. New Drugs with Cardiotonic Activity I Chemistry and Pharmacology of the Cardiotonic Active Principle of Annona squamosa L, Planta Med, 40, 77-85
- Widyastuti, Y., 1994. Daya Antihelmintik Ekstrak Daun Srikaya (A squamosa L.) terhadap Ascaridia galli in vitro, KTI, Fak. Kedokteran, UGM, Yogyakarta
- Wiryadiputra, S., 1998. Percobaan Pendahuluan Pengaruh Minyak Mimba dan Ekstrak Biji Srikaya terhadap Mortalitas Helopeltis sp. (Heteroptera: Miridae), Jurnal Perlindungan Tanaman Indo-nesia, Vol. 4, No. 2, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fak. Pertanian UGM, Yogyakarta.
- Wiyadi, C.N.N., 1995. Daya Larvasida Ekstrak Biji Annona squamosa L. dan Annona muricata L. terhadap Aedes aegypti di laboratorium, KTI, Fak. Kedokteran, UGM, Yogyakarta
- Yang, R., Zheng, X., Qin, G., Xu, R., 1994. Zhiwu Xuebao, 36,809-812.
- Yu, J.G., Luo,X.Z., Liu, C.J., Sun,L., Hong,S.L., Ma, L.B., 1994. Chemical Constituens of Annona squamosa L. Seed, Yaoxue Xuebao, 29, (6) 443-448.
- Zheng, X., Yang, R., Quin, G., Xu, R., Fan, D., 1995. Three Novel Chemical Compounds of Annonaceous Acetogenins from The Seeds of Annona squamosa L., Zhiwa Xuebao, 37, (3) 238-43.
5 comments:
very like, good, boleh copas? hehe, :)
Silahkan copy paste dengan mencantumkan sumber URL-nya.
izin copas buat menambah pengetahuan (y)
boleh minta sumber asli untuk zat aktif di biji srikaya nya ngga ya?
Referensi sudah tertulis di pustaka, sisi bawah materi ini.
Posting Komentar