Definisi pelembab
adalah sediaan yang diperuntukkan untuk
mencegah penguapan air pada kulit (stratum corneum). Pertimbangan dalam
pembuatan pelembab antara lain estetika, persepsi konsumen
akan perfomance produk, jenis kulit, lingkungan, tipe kulit berdasarkan
ras, faktor usia, bagian tubuh yang akan menggunakan pelembab, pekerjaan, dan
sebagainya.
Ada
beberapa formula pelembab, antara lain :
- Formula I : basis pelembab emulsi O/W yang konsistensi produknya seperti lotion
- Formula II : cold cream dengan emulsi W/O yang sangat kental
- Formula III : krim emolien yang tidak menggunakan air dalam formulanya dan konsistensi produknya seperti salep
- Formula IV : basis krim untuk kulit kering dan merupakan emulsi O/W dengan konsistensi yang kental
- Formula V : basis pelembab kosmetik yang banyak digunakan dan merupakan emulsi O/W
- Formula VI : pelembab dalam bentuk gel yang mempunyai viskositas yang tinggi
Perfomance
criteria dari suatu produk pelembab, meliputi :
- Estetika
- Pengaruh
regulasi
Estetika
produk pelembab berkaitan dengan pengemasan
produk, pemberian
label, pemilihan
bahan baku dan pengharum.
Adapun
kriteria estetika ditentukan melalui panca indera, rheology dan jaminan
penggunaan produk secara kontinyu. Secara rinci diuraikan berikut :
Kriteria
Estetika Melalui Panca Indera
1. Rub-in (penggosokan)
Dapat
dilihat dari mudah tidaknya produk menghilang saat pengaplikasian
Berhubungan
dengan viskositas
2. Greasiness (sensasi berminyak)
Ditentukan
secara visual dan taktil (tekanan pada sentuhan)
Peningkatan
fase air dapat menurunkan sensasi berminyak
Partikel-partikel
kecil dari emulsi tipe O/W juga akan
mengurangi persepsi sensasi berminyak pada kulit.
3. Tackiness (sensasi pekat)
Persepsi
pekat dapat dirasakan selama aplikasi dan setelah aplikasi pelembab pada kulit
dan dapat berasal dari komponen fase air atau minyak. Minyak
pekat seperti lanolin, setil dan setearil alkohol serta silikon yang
dimodifikasi mempunyai kekentalan yang tinggi.
Komponen
fase air seperti protein, pantenol dan beberapa fase larutan yang kental akan
menyebabkan sensasi pekat bila digunakan dalam konsentrasi tinggi.
4.
Slip (kemampuan bergulir)
Menunjukkan
bagaimana produk melewati kulit dan berhubungan
dengan kriteria kerusakan pelembab.
5. Break (kerusakan pelembab)
Dipengaruhi
oleh bahan pengemulsi dalam hubungannya dengan stabilitas
6. Moisturized after-feel (sensasi lembab
setelah pemakaian)
Merupakan
faktor yang sangat penting untuk suatu pelembab selain sensasi lembut dan halus
pada kulit.
Rheologi
Rheologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat.
Rheologi berhubungan erat dengan viskositas yang merupakan suatu pernyataan
tahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas, semakin besar
tahanannya untuk mengalir. Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi
diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut
tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk
karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form) sebagai penjaminan kualitas
yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari
bahan, penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik.
Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi
pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh
(bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju
absorbsi obat dalam tubuh.
Rheologi
berpengaruh dalam proses pembuatan, pengemasan dan distribusi.
Rheologi
dipengaruhi oleh tekanan dan kecepatan pengadukan.
Jaminan Penggunaan Produk secara Kontinyu
Suatu produk pelembab yang digunakan secara kontinyu harus memenuhi jaminan dan syarat yang antara lain nyaman
digunakan, mudah
terabsorpsi dan dapat
diterima oleh kulit. Hali ini berkaitan dengan pengaruh regulasi yang meliputi :
- Interaksi produk dengan kulit
- Interaksi dengan kulit dan kepastian permintaan
- Penyesuaian performance dengan fisiologi kulit
Interaksi produk dengan kulit
Formulator
harus mendesain jaminan keamanan dari awal sampai
akhir pembuatan produk dan kemanjuran menjadi nomor dua. Perlu disadari bahwa penggunaan
emulsi dalam waktu lama akan menimbulkan
efek merugikan pada kulit.
Pemilihan
emulsifikasi memberi dampak pada intoleransi kulit, sering dihubungkan dengan komponen
formulasi lain seperti pengharum atau bahan pengawet
Pengunaan
pelembab harus memperhatikan hipersensitivitas kulit terhadap bahan pengawet.
Disisi lain sensitifitas
kulit terhadap produk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
-Konsumen
atau pemakai (misal bayi, orang dengan kulit yang sensitif)
-Kondisi
penggunaan (kulit bagian mana, seberapa sering pemakaian)
-Rata-rata
penggunaan (perhari, perminggu)
-Geografis
pemasaran (eropa, asia atau umum)
Interaksi
Dengan Kulit dan Kepastian Permintaan
Pemahaman
konsumen tentang fisiologi kulit dan produk (bahan-bahan yang tertera dalam
label) dapat mempengaruhi jumlah permintaan. Sekarang
ini terdapat kecenderungan bahwa suatu produk pelembab dituntut tidak hanya
sekedar melembabkan tetapi juga memberikan efek seperti kulit menjadi
bersinar, anti penuaan, suns protection dan pembaruan sel.
Penyesuaian
Performance Dengan Fisiologi Kulit
Contoh
kasus:
Pemakaian
UV protection dalam pelembab yang digunakan sehari-hari. Diketahui bahwa orang
yang beraktifitas diluar ruangan menunjukkan kenaikan penuaan kulit akibat
sinar matahari dibanding dengan yang bekerja di dalam ruangan.
Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa sinar UV gelombang
panjang (UVA) membakar sebanyak 1000 kali lebih sedikit dibandingkan dengan UVB
(sinar UV gelombang pendek), tetapi tetap masih dapat menyebabkan kerusakan
karena naiknya paparan UVA.
Sun
protection factors (SPF) mempunyai kemampuan untuk melindungi kulit dari
pengaruh sinar UV. SPF
15 direkomendasi untuk perlindungan kulit harian. Pada penggunaan dipantai biasanya
butuh pemakaian ulang tiap 1 sampai 2 jam sekali.
6 comments:
thanks bro infonya, salam sukses
oh jadi gitu ya gan? makasih infonya
thanks ya infonya
thanks sob infonya
makasih ya infonya
Postingan ini sangat bermanfaat, memberikan informasi mengenai hal yang belum diketahui. Semoga postingan ini bisa memberikan motivasi untuk selalu ingin tahu.
Posting Komentar