Linieritas merupakan kemampuan suatu metode untuk memperoleh hasil-hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit pada kisaran yang diberikan. Linieritas suatu metode merupakan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara respon (y) dengan konsentrasi (x).
Evaluasi linieritas paling baik dicirikan dengan metode uji kurva respon. Suatu alur yang menyatakan hubungan antara konsentrasi analit dengan responnya seringkali linier pada konsentrasi tertentu.
Linieritas dapat diukur dengan melakukan pengukuran tunggal pada konsentrasi yang berbeda-beda. Data yang diperoleh selanjutnya diproses dengan metode kuadrat terkecil, untuk selanjutnya dapat ditentukan nilai kemiringan (slope), intersep, dan koefisien korelasinya.
Pengujian komponen utama (bahan aktif dalam jumlah banyak) suatu sediaan :
Karakteristik ini haruslah dievaluasi sebagai bagian dari studi akurasi di atas. Linieritas dapat diuji dengan menyiapkan larutan baku senyawa obat sendiri, lebih terpilih jika menggunakan fase geraknya sebagai pelarut pada kisaran konsentrasi analisis rutin. Suatu kisaran yang diperluas dapat juga diuji (misalkan <50 % dan >150 % dari target konsentrasi analit) jika diharapkan untuk jenis analisis yang lain.
Metode harus menunjukkan linieritas dalam kisaran yang diharapkan. Linieritas harus diukur dan dilaporkan sebagai suatu konstanta faktor respon pada kisaran pengukuran-pengukuran yang diharapkan.
Referensi :
- Snyder, L. R., Kirkland, S.J., and Glajch, J.L., 1997, Practical HPLC Method Development, John Wiley & Son, New York.
- Chan, C.C., Lam, H., Lee, Y.C., and Zhang, X-M., 2004, Analytical Method Validation and Instrument performance Verification, Wiley Interscience, A John Wiley and Sons, New York, USA.
0 comments:
Posting Komentar