Suku : Piperaceae
Sinonim : Piper globrispicum DC.
Kandungan Kimia
Minyak atsiri 1-2,5% yang komposisinya antara lain:
#Dari kelompok Monoterpene hydrocarbon 5,7,8,10,11,12 :
Kamfene ^-3-Karen p-Simen
Limonen Mirsen cis-Osimen
L-Fellandren a-Fellandren b-Fellandren
a-Pinen b-Pinen Sabinen
Terpinen-4-ol a-Terpinen y-Terpinen
Terpinolen a-Thujen
#Dari kelompok Sesquiterpene hydrocarbon: a-cis-bergamoten b-Bisabolen b-Kadinen
A-trans-bergamoten Kalamen y-Kadinen
B-Kariofillen a-Kopaene a-Kubeben
Ar-Kurkumen b-Elemen b-Kubeben
b-Farnesen a-guaien a-Humulen
Iso-Kariofillen y-murolen a-santalen
a-Selinen b-Selinen.
#Dari kelompok Monoterpen yang teroksigenasi :
Borneol Kamphor Karvakrol
Cis-Karveol trans-Karveol Karvon
Karvetonasetone 1,8-cineol Kripton
a-Terpineol 1-terpinen-5-ol Linalool
Mirtenal Mirtenol b-Pinon
P-Simene-8-ol Dihidrokarveol Dihidrokarvon p-Simene-8-metil-eter cis-2,8-Mentadien-2-ol 3,8(9)-p-Mentadien-1-ol 1(7),2-p-mentadien-6-ol
1(7),2-p-mentadien-4-ol 1,8(9)-p-mentadien-5-ol
1,8(9)-p-menthadien-4-ol Metilkarvakrol
Trans-sabinen hidrat 1-terpinen-4-ol
Cis-p-2-menten-1-ol trans-sabinene hidrat
1,1,4-Trimetilsilohepta-2,4-dien-6-one.
#Dari kelompok Fenil ester:
Eugenol, Safrol, Miristisin, Metil eugenol.
#Dari kelompok Sesquiterpen teroksigenasi :
5.10(15)-Kadin-4-ol
Kariofilla-3(12),7(15)-dien-4-b-ol
B-kariofillen alkohol
Kariofilla-2,7(15)-dien-4-b-ol
Kariofillen keton
Kariofilla-2,7(15)-dien-4-ol
Kariofillene oksida
Epoksi-dihidrokariofillene
Nerolidol
Sesquisabinen
4,10,10-trimetil-7-metilen-bisiklo-(6,2,0) dekane-4-carboksaldehid
Senyawa lain :
Asam butirat Asam 3-Metil Butirat Asam heksanoat Asam 2-Me-pentanoat
Asam benzoat Asam Fenil Asetat
Asam sinamat Asam piperonat
Me-heptanoat Me-oktanoat
2-undekanoat Piperonal
m-Me-asetofenon n-Butirofenon
N-Nonan p-Me-asetofenon
N-Tridekan Piperidin
Tinalool Nerolidol
b-pinol b-Pinon
N-Formalpiperidin
Alkaloid 2-5%, yang terutama terdiri dari trans-Piperin 90-95% (beras pedas), kandungan lainnya adalah 7,10,12)
Kavisin Piperidin Piperettin
Piperanin (0,1%) Piperylin Piperaestin A Piperolein A Piperolein B. Asam lemak 7% Amilum 30-40%
Lignan b-metil proline
Piperin berasa pedas, rasa pedas ini masih dapat terasa hingga pada pengenceran 1:200.000.
Kavisin merupakan kandungan yang bertanggung jawab terhadap rasa pedas, dia merupakan isomer basa dari piperin, C17H19NO3, berupa kristal kuning dengan jarak lebur antara 129-130OC. Sementara piperin sedikit larut dalam air, larut dalam 15 bagian alkohol atau 36 eter. Bila dikecap mula-mula tidak berasa, lama-lama terasa tajam menggigit. Apabila Piperin dihidrolisis akan terurai menjadi Piperidin dan asam piperat. Piperidin adalah cairan mudah menguap, larut dalam alkohol atau air, ia merupakan Heksahidropiridin, C5H11N.
Dalam 100 gram buah Piper nigrum dilaporkan mengandung :
Efek biologik
Sama halnya dengan Piper cubeba, tana-man ini memiliki aksi mengiritasi membrana mukosa, dan digunakan sebagai stimulansia (misalnya sebagai perangsang keluarnya air seni, air liur, keringat angin perut dan semacamnya). Senyawa aktif seluruhnya juga dikeluarkan dari tubuh lewat ginjal, pada organ inipun, lewat sepanjang saluran kencing akan mengiritasi membrana mukosa yang bersangkutan, hingga merangsang keluarnya air seni, dan karena Piperine juga mempunyai sifat antiseptik, maka digunakan untuk memperlambat berkembangnya penyakit-penyakit infeksi kelamin pada orang yang bersangkutan.7)
Piperine juga mempunyai potensi terha-dap infeksi malaria dan bersifat sebagai insektisida.2,10) Disamping itu juga berefek memperlama waktu tidur binatang percobaan yang disebabkan karena Hexobarbital.4)
Efek yang tidak diinginkan
Di Rusia, banyak terjadi kasus penyakit kanker esophagus, dan setelah diamati, masyarakat di sana banyak mengkonsumsi Piper nigrum, terutama di musim dingin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, senyawa Piperine strukturnya mirip sekali dengan hasil metabolit safrol 3-piperidyl-1-(3'-4'-metilenedioksifenil)-1-propanon dalam air seni, yang diyakini bersifat mutagenik dan karsinogenik. Sama halnya safrol, piperine terbukti bersifat merangsang regenerasi sel-sel hepar secara agresif (percobaan pada tikus).5)
Dosis
- Sebagai oleoresin sebesar 0,015 g hingga 0,06g
- Sebagai serbuk sebesar 0,3 hingga 1,3 gram.7)
Bentuk Sediaan
Oleoresin Piperis : Serbuk Piper nigrum (di bawah ayakan no. 40) sebanyak 500 gram direndam dengan eter dalam sebuah perkolator tertutup (untuk mencegah hilangnya minyak menguap), lalu teteskan pelan-pelan. Apabila cadangan eter yang merendam serbuk berkurang, maka tambahkan lagi eter sampai semua tetesan menjadi jernih tidak berwarna. Hasil tetesan (perkolat) diuapkan hingga diperoleh sari yang pekat (hati-hati, karena yang diuapkan adalah eter yang mudah terbakar, maka jangan menggunakan api, cukup dengan diangin-anginkan di bawah kipas angin pada wadah yang bermulut lebar). Residu yang berupa bahan-bahan yang mengkristal seperti Piperin dipisahkan dengan jalan disaring dengan kain kasa. Dalam hal ini yang digunakan sebagai oleoresin adalah hasil saringannya. Simpan oleoresin dalam botol yang tertutup kedap. Dosis 0,03 gram.1)
Penjualan oleoresin silahkan kunjungi www.minyak-atsiri.com
Kegunaan di Masyarakat
Selain digunakan sebagai pelengkap bum-bu dapur, juga sering dipakai untuk obat tradisional, penguat lambung (stomachicum), dan merangsang keluarnya angin perut (carminativa), tekanan darah tinggi, sesak nafas dan merangsang keluarnya keringat.11)
Deskripsi Tanaman
Perawakan : semak, memanjat, 5 - 15 m.
Batang: bulat, beralur, berakar melekat, gundul.
Daun: tunggal, bertangkai, duduk berseling, bentuk bulat terbalik, melebar - bulat memanjang, pangkal membulat - tumpul - pasak, ujung meruncing, gundul, permukaan atas hijau tua mengkilat, bawah berlilin dengan bintik kelenjar rapat, 8 - 20 cm x 5 - 15 cm, tangkai 0,7 - 8 cm.
Bunga: majemuk bulir (untai), bunga banci, bulir menggantung, tangkai 1 - 3,5 cm, ruas 3,5 - 22 cm, ada rambut di pangkal bakal buah, kadang gundul.
Daun Pelindung: bulat memanjang, gundul, adnate melebar, 4-5 mm x 1 mm, benangsari 2, tangkai tebal, tua 1 mm, kepala putik 2-5 umumnya 3 - 4.
Buah: bebas, bentuk bola atau elip langsing, hijau - merah - hitam.
Biji: panjang kurang lebih 4 mm.3)
Asal-usul : India
Distribusi
Di Jawa pada elevasi 1 - 1500 m dpl, di tanam.
Sifat khas : Warna buah.
Budidaya
Tanaman ini ditanam melalui stek. Cara menyediakan stek ada dua jenis, yaitu stek yang berukuran 7 ruas (tanpa daun) atau menggunakan stek satu ruas (berdaun satu) dari batang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, sementara pohon panjatan yang baik adalah pohon turi (Sesbania grandiflora) atau tanaman gamal (Glyricidia sp.). Media stek yang dipakai adalah tanah yang gembur dan miskin pasir, lingkungan stek harus lembab, namun tidak becek, pembuangan kelebihan air perlu diperhati-kan. Stek daun tidak tahan terhadap sengatan panas matahari, maka perlu naungan atap atau sejenisnya . Penyakit yang sering dijumpai ialah Cephaleuros virescens, suatu ganggang yang dapat menimbulkan bercak-bercak pada daun dan ranting dan dapat menggugurkannya. Sedangkan gangguan yang berupa hama antara lain diakibatkan oleh jenis-jenis kumbang Lophobaris piperis, L. serratipes dan Diplogomphus hewitii Dist.2,9)
Pustaka
Sinonim : Piper globrispicum DC.
Kandungan Kimia
Minyak atsiri 1-2,5% yang komposisinya antara lain:
#Dari kelompok Monoterpene hydrocarbon 5,7,8,10,11,12 :
Kamfene ^-3-Karen p-Simen
Limonen Mirsen cis-Osimen
L-Fellandren a-Fellandren b-Fellandren
a-Pinen b-Pinen Sabinen
Terpinen-4-ol a-Terpinen y-Terpinen
Terpinolen a-Thujen
#Dari kelompok Sesquiterpene hydrocarbon: a-cis-bergamoten b-Bisabolen b-Kadinen
A-trans-bergamoten Kalamen y-Kadinen
B-Kariofillen a-Kopaene a-Kubeben
Ar-Kurkumen b-Elemen b-Kubeben
b-Farnesen a-guaien a-Humulen
Iso-Kariofillen y-murolen a-santalen
a-Selinen b-Selinen.
#Dari kelompok Monoterpen yang teroksigenasi :
Borneol Kamphor Karvakrol
Cis-Karveol trans-Karveol Karvon
Karvetonasetone 1,8-cineol Kripton
a-Terpineol 1-terpinen-5-ol Linalool
Mirtenal Mirtenol b-Pinon
P-Simene-8-ol Dihidrokarveol Dihidrokarvon p-Simene-8-metil-eter cis-2,8-Mentadien-2-ol 3,8(9)-p-Mentadien-1-ol 1(7),2-p-mentadien-6-ol
1(7),2-p-mentadien-4-ol 1,8(9)-p-mentadien-5-ol
1,8(9)-p-menthadien-4-ol Metilkarvakrol
Trans-sabinen hidrat 1-terpinen-4-ol
Cis-p-2-menten-1-ol trans-sabinene hidrat
1,1,4-Trimetilsilohepta-2,4-dien-6-one.
#Dari kelompok Fenil ester:
Eugenol, Safrol, Miristisin, Metil eugenol.
#Dari kelompok Sesquiterpen teroksigenasi :
5.10(15)-Kadin-4-ol
Kariofilla-3(12),7(15)-dien-4-b-ol
B-kariofillen alkohol
Kariofilla-2,7(15)-dien-4-b-ol
Kariofillen keton
Kariofilla-2,7(15)-dien-4-ol
Kariofillene oksida
Epoksi-dihidrokariofillene
Nerolidol
Sesquisabinen
4,10,10-trimetil-7-metilen-bisiklo-(6,2,0) dekane-4-carboksaldehid
Senyawa lain :
Asam butirat Asam 3-Metil Butirat Asam heksanoat Asam 2-Me-pentanoat
Asam benzoat Asam Fenil Asetat
Asam sinamat Asam piperonat
Me-heptanoat Me-oktanoat
2-undekanoat Piperonal
m-Me-asetofenon n-Butirofenon
N-Nonan p-Me-asetofenon
N-Tridekan Piperidin
Tinalool Nerolidol
b-pinol b-Pinon
N-Formalpiperidin
Alkaloid 2-5%, yang terutama terdiri dari trans-Piperin 90-95% (beras pedas), kandungan lainnya adalah 7,10,12)
Kavisin Piperidin Piperettin
Piperanin (0,1%) Piperylin Piperaestin A Piperolein A Piperolein B. Asam lemak 7% Amilum 30-40%
Lignan b-metil proline
Piperin berasa pedas, rasa pedas ini masih dapat terasa hingga pada pengenceran 1:200.000.
Kavisin merupakan kandungan yang bertanggung jawab terhadap rasa pedas, dia merupakan isomer basa dari piperin, C17H19NO3, berupa kristal kuning dengan jarak lebur antara 129-130OC. Sementara piperin sedikit larut dalam air, larut dalam 15 bagian alkohol atau 36 eter. Bila dikecap mula-mula tidak berasa, lama-lama terasa tajam menggigit. Apabila Piperin dihidrolisis akan terurai menjadi Piperidin dan asam piperat. Piperidin adalah cairan mudah menguap, larut dalam alkohol atau air, ia merupakan Heksahidropiridin, C5H11N.
Dalam 100 gram buah Piper nigrum dilaporkan mengandung :
Efek biologik
Sama halnya dengan Piper cubeba, tana-man ini memiliki aksi mengiritasi membrana mukosa, dan digunakan sebagai stimulansia (misalnya sebagai perangsang keluarnya air seni, air liur, keringat angin perut dan semacamnya). Senyawa aktif seluruhnya juga dikeluarkan dari tubuh lewat ginjal, pada organ inipun, lewat sepanjang saluran kencing akan mengiritasi membrana mukosa yang bersangkutan, hingga merangsang keluarnya air seni, dan karena Piperine juga mempunyai sifat antiseptik, maka digunakan untuk memperlambat berkembangnya penyakit-penyakit infeksi kelamin pada orang yang bersangkutan.7)
Piperine juga mempunyai potensi terha-dap infeksi malaria dan bersifat sebagai insektisida.2,10) Disamping itu juga berefek memperlama waktu tidur binatang percobaan yang disebabkan karena Hexobarbital.4)
Efek yang tidak diinginkan
Di Rusia, banyak terjadi kasus penyakit kanker esophagus, dan setelah diamati, masyarakat di sana banyak mengkonsumsi Piper nigrum, terutama di musim dingin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, senyawa Piperine strukturnya mirip sekali dengan hasil metabolit safrol 3-piperidyl-1-(3'-4'-metilenedioksifenil)-1-propanon dalam air seni, yang diyakini bersifat mutagenik dan karsinogenik. Sama halnya safrol, piperine terbukti bersifat merangsang regenerasi sel-sel hepar secara agresif (percobaan pada tikus).5)
Dosis
- Sebagai oleoresin sebesar 0,015 g hingga 0,06g
- Sebagai serbuk sebesar 0,3 hingga 1,3 gram.7)
Bentuk Sediaan
Oleoresin Piperis : Serbuk Piper nigrum (di bawah ayakan no. 40) sebanyak 500 gram direndam dengan eter dalam sebuah perkolator tertutup (untuk mencegah hilangnya minyak menguap), lalu teteskan pelan-pelan. Apabila cadangan eter yang merendam serbuk berkurang, maka tambahkan lagi eter sampai semua tetesan menjadi jernih tidak berwarna. Hasil tetesan (perkolat) diuapkan hingga diperoleh sari yang pekat (hati-hati, karena yang diuapkan adalah eter yang mudah terbakar, maka jangan menggunakan api, cukup dengan diangin-anginkan di bawah kipas angin pada wadah yang bermulut lebar). Residu yang berupa bahan-bahan yang mengkristal seperti Piperin dipisahkan dengan jalan disaring dengan kain kasa. Dalam hal ini yang digunakan sebagai oleoresin adalah hasil saringannya. Simpan oleoresin dalam botol yang tertutup kedap. Dosis 0,03 gram.1)
Penjualan oleoresin silahkan kunjungi www.minyak-atsiri.com
Kegunaan di Masyarakat
Selain digunakan sebagai pelengkap bum-bu dapur, juga sering dipakai untuk obat tradisional, penguat lambung (stomachicum), dan merangsang keluarnya angin perut (carminativa), tekanan darah tinggi, sesak nafas dan merangsang keluarnya keringat.11)
Deskripsi Tanaman
Batang: bulat, beralur, berakar melekat, gundul.
Daun: tunggal, bertangkai, duduk berseling, bentuk bulat terbalik, melebar - bulat memanjang, pangkal membulat - tumpul - pasak, ujung meruncing, gundul, permukaan atas hijau tua mengkilat, bawah berlilin dengan bintik kelenjar rapat, 8 - 20 cm x 5 - 15 cm, tangkai 0,7 - 8 cm.
Bunga: majemuk bulir (untai), bunga banci, bulir menggantung, tangkai 1 - 3,5 cm, ruas 3,5 - 22 cm, ada rambut di pangkal bakal buah, kadang gundul.
Daun Pelindung: bulat memanjang, gundul, adnate melebar, 4-5 mm x 1 mm, benangsari 2, tangkai tebal, tua 1 mm, kepala putik 2-5 umumnya 3 - 4.
Buah: bebas, bentuk bola atau elip langsing, hijau - merah - hitam.
Biji: panjang kurang lebih 4 mm.3)
Asal-usul : India
Waktu berbunga : Januari - Desember
Distribusi
Di Jawa pada elevasi 1 - 1500 m dpl, di tanam.
Sifat khas : Warna buah.
Budidaya
Tanaman ini ditanam melalui stek. Cara menyediakan stek ada dua jenis, yaitu stek yang berukuran 7 ruas (tanpa daun) atau menggunakan stek satu ruas (berdaun satu) dari batang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, sementara pohon panjatan yang baik adalah pohon turi (Sesbania grandiflora) atau tanaman gamal (Glyricidia sp.). Media stek yang dipakai adalah tanah yang gembur dan miskin pasir, lingkungan stek harus lembab, namun tidak becek, pembuangan kelebihan air perlu diperhati-kan. Stek daun tidak tahan terhadap sengatan panas matahari, maka perlu naungan atap atau sejenisnya . Penyakit yang sering dijumpai ialah Cephaleuros virescens, suatu ganggang yang dapat menimbulkan bercak-bercak pada daun dan ranting dan dapat menggugurkannya. Sedangkan gangguan yang berupa hama antara lain diakibatkan oleh jenis-jenis kumbang Lophobaris piperis, L. serratipes dan Diplogomphus hewitii Dist.2,9)
Pustaka
- Anonim, 1936, The Pharmacopoeia of the United States of America., 9th Ed., P. Blakiston's Son & Co., Philadelphia P.284,327.
- Anonim, 1993, Standard of ASEAN Herbal Medicine., Vol I., Published by ASEAN Countries., Jakarta, Indonesia., P.353-364.
- Backer, C.A., And Bakhuizen, R.C.B., 1968, Flora of Java, Vol II & III, P.Noordhoff, Groningen.
- Chang H.M., HW. Yeung, W.W. Tso, A. Koo, 1985, Advanced in Chinese Medicinal Materials Research : Crude Drugs Acting on Drug Metabolizing Enzyme Activity., World Scientific., Singapore., P.125-146.
- Duke, J.A., 1985, CRC-Handbook of Medicinal Herbs., CRC-Press Inc., Boca Raton., P.382-383.
- Mardisiswojo. S, Mangunsudarso R.H., 1965, Tjabe Pujang Warisan Nenek Mojang, cetakan I, penerbit Prapantja., Jakarta., P.46
- Osol A., GE. Farrar, 1955, The Dispensatory of the United States of America., 25th Ed. J.B. Lippincott Company., Philadelphia., P.1799-1800
- Purseglove J.W., E.G. Brown, CL. Green & SRJ. Robbins, 1981, Spices., Vol.I., Longman Group Ltd., New York., P.1-99
- Rismunandar, 1993, Lada: Budidaya dan Tata Niaganya., Panebar Swadaya., Jakarta
- Schneider, G; 1985. Pharmazeutische Biologie. 2.Aufl; B.I-Wissenschafts-verlag, Mannheim p.393.
- Sri Sugati, 1991 Sugati S., Johny Ria Hutapea, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia., Jilid I., Balitbang Kesehatan., DepKes RI. Jakarta, p. 456-457.
- Wagner, H; 1993, Pharmazeutische Biologie, 5.Aufl; Gustav Fisher Verlag; Stuttgart p.106.
0 comments:
Posting Komentar