Beberapa
waktu lalu telah saya paparkan mengenai pengenalan sistem kalibrasi yang berisi
konsep, sumber daya hingga institusi pelaku kalibrasi alat laboratorium. Kini
saya coba buka mengenai estimasi ketidakpastian pengukuran alat pada
laboratorium.
Pengetahuan
mengenai ketidakpastian pengukuran ini bertujuan agar personal yang
berkompetensi mengenal konsep dasarnya. Disamping itu, dapat mengetahui juga
batasan-batasan (range) yang diperlukan dalam melakukan perhitungan, baik itu
oleh laboratorium penguji ataupun laboratorium kalibrasi.
Memang
peran ketidakpastian pengukuran sangat penting guna menjaga mutu hasil uji agar
penyajian data terukur betul-betul dapat dipertanggungjawabkan. Terlebih lagi
bagi laboratorium penguji/kalibrasi yang telah menggunakan sistem manajemen
mutu laboratorium
ISO/IEC 17025:2008 dan ISO 15189.
Konsep
Dasar Ketidakpastian Pengukuran
1).
Pengukuran Kuantitatif
Sesungguhnya
nilai yang diperoleh pada pengukuran kuantitatif merupakan suatu perkiraan
terhadap nilai benar (true value) dari sifat yang diukur.
2).
Faktor-faktor yang mempunyai kontribusi pada penyimpangan nilai benar :
•
Ketidaksempurnaan alat uji / alat ukur
•
Ketidaksempurnaan metode
pengujian/pengukuran
•
Pengaruh personil (operator)
•
Kondisi lingkungan
3).
Hasil pengukuran kuantitatif merupakan perkiraan saja, namun demikian berguna untuk mengecek mutu
produk.
4).
Hasil analisis kuantitatif harus dapat diterima oleh semua pengguna.
5).
Untuk meningkatkan mutu hasil analisis harus ada indikator mutu yang memenuhi
syarat antara lain :
- Dapat diterapkan secara universal
- Tetap / sesuai
- Dapat diukur
- Mempunyai arti yang jelas
Dari
beberapa konsep diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa indikator yang memenuhi
syarat tersebut adalah ketidakpastian.
Ketidakpastian
Definisi
ketidakpastian (uncertainty) adalah parameter yang menetapkan rentang
nilai yang didalamnya diperkirakan terletak nilai kuantitas yang diukur.
Jadi
bisa diartikan bahwa hasil pengukuran kuantitatif tidak tepat bila dilaporkan sebagai
satu angka atau nilai tunggal, misalnya “pH = 3,7”.
Dari
hasil pengukuran tersebut kita tidak yakin bahwa nilai tersebut benar, namun
akan lebih yakin jika nilai tersebut adalah nilai perkiraan .
Jika
customer yang mengujikan menghendaki pada nilai benar maka cara yang terbaik
adalah dengan melaporkan rentang nilai yang merupakan batas-batas perkiraan yang
mana nilai benar tersebut berada dalam rentang itu.
Nah,
dari maksud inilah didalam menentukan dan menghitung rentang nilai disebut menentukan
nilai ketidakpastian.
Kesalahan
(error)
Definisi
dari kesalahan (error) adalah perbedaan
antara hasil individual dengan nilai benar.
Sebenarnya
nilai benar tidak diketahui, jadi kesalahan juga tidak diketahui dengan pasti.
Dalam hal ini ketidakpastian dan kesalahan adalah dua konsep yang sangat
berbeda.
Berdasarkan
penggolongannya, ‘kesalahan’ dapat dibagi menjadi 2 yaitu kesalahan acak dan kesalahan
sistematik.
- Kesalahan acak (random error) adalah kesalahan yang bersumber dari variasi yang bersifat acak dan dapat terjadi diluar kendali personil yang melakukan pengukuran. Faktor kesalahan acak ini sebenarnya dapat dikurangi dengan melakukan banyak pengulangan pengukuran.
- Kesalahan Sistematik (systematic error) atau 'bias' sifatnya konstan atau dapat bervariasi yang dapat diramalkan. Kesalahan ini tidak dapat dikurangi dengan cara pengulangan pengukuran. Walau dapat dikoreksi, tetapi tidak bisa tepat atau eksak. Pada prinsipnya kita tidak bisa mengelak dari adanya ketidakpastian pada kesalahan sistematis ini. Jika kita mengetahui faktor kesalahan ini, sangatlah bermanfaat karena dapat digunakan untuk koreksi hasil pengukuran yang juga harus diperkirakan. Nah, dari perkiraan itu dapat digunakan untuk perhitungan ketidakpastian.
Akurasi
dan Presisi
Akurasi
adalah kedekatan kesesuaian antara hasil pengukuran dengan nilai benar dari
kuantitas yagg diukur. Akurasi ini menyatakan ukuran seberapa dekat hasil
pengukuran terhadap nilai benar yang diperkirakan.
Sedangkan
presisi adalah kedekatan suatu rangkaian
pengukuran berulang satu sama lain. Presisi merupakan ukuran penyebaran /
dispersi suatu kumpulan hasil pengukuran. Disamping itu presisi diterapkan pada
pengukuran berulang tanpa menghiraukan letak nilai rata-rata terhadap nilai
benar.
Presisi
sendiri diukur dalam bentuk replicability, repeatability, reproducibility.
Variabel
|
replicability
|
repeatability
|
reproducibility
|
Sub spl
|
S/B
|
S/B
|
S/B
|
Sampel
|
S
|
S
|
S
|
Analis
|
S
|
1 B&
|
B
|
Alat
|
S
|
2S
|
B
|
Hari
|
S
|
|
S/B
|
Lab
|
S
|
S
|
B
|
Estimasi Ketidakpastian
Melalui
pendekatan sistematik, garis besar estimasi/evaluasi ketidakpastian adalah mengkuantitasikan
kesalahan dan mengkombinasikan (menggabungkan) kesalahan-kesalahan tadi.
Proses
estimasi sendiri meliputi 5 tahapan :
1) Penetapan
spesifik
2) Identifikasi
sumber-sumber ketidakpastian
3) Menentukan
ketidakpastian baku
4) Penggabungan
ketidakpastian baku dan
5) Perhitungan
ketidakpastian yang diperluas
1). Penetapan spesifikasi
Maksudnya
adalah kuantitas yang diukur atau diuji didefinisikan, artinya diberi
spesifikasi dalam bentuk formula atau persamaan.
Misalnya
: konsentrasi = berat / volume larutan
2). Identifikasi sumber-sumber
ketidakpastian
Ketidakpastian
pengukuran bersumber dari :
–
Kesalahan acak
–
Kesalahan sistematik
Uraian
dari 2 hal tersebut telah dipaparkan diatas.
Sumber-sumber
ketidakpastian harus diidentifikasi secara individual, sebelum menentukan
ketidakpastian pengukuran secara menyeluruh.
Jika
kita masuk pada bab estimasi (kuantifikasi) ketidakpastian yang bersumber dari
individual maka estimasi ini akan melalui 2 tipe evaluasi yaitu evaluasi tipe A
dan evaluasi tipe B.
Evaluasi
tipe A.
–
Merupakan evaluasi komponen acak (random)
–
Nilai ketidakpastian diperoleh dari
pengukuran berulang (via eksperimen)
–
Nilai ketidakpastian baku = μ = deviasi standar
Evaluasi
tipe B
–
Merupakan evaluasi komponen random +
sistematik
–
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
–
Nilai ketidakpastian diperoleh dari
sumber informasi, misal :
–
Sertifikat kalibrasi
–
Spesifikasi alat / bahan
–
Handbook
–
Catalog
3). Penentuan Nilai ketidakpastian baku
a). μ =
Quoted Ucertainty / faktor cakupan,
Jika QU sebagai faktor cakupan x
deviasi standar
b). μ = QU/2
Jika Q.U. dinyatakan pada tingkat
kepercayaan 95 %, populasi data memiliki distribusi normal
c). μ=QU/√3
jika
kita yakin bahwa kesalahan yang lebih besar lebih mungkin terjadi, populasi
data memiliki distribusi rectangular.
d). μ=QU/√6
jika
yakin bahwa kesalahan yang lebih kecil lebih mungkin terjadi populasi data memiliki distribusi
triangular.
4). Kombinasi (penggabungan)
ketidakpastian baku
Semua
ketidakpastian baku dari masing-masing sumber individual dikombinasikan/digabungkan
agar didapat nilai ketidakpastian yang menyeluruh.
Terdapat
3 aturan untuk melakukan proses
penggabungan :
Aturan 1
Untuk
penjumlahan atau pengurangan
Model
: Y = a + b + c (a,b,c bisa positif
atau negatif)
Model
: Y = a + b + c (a,b,c dapat positip
atau negatip)
Ketidakpastian
baku gabungan :
μy
= √ [ μa2 + μb2 + μc2 ]
Contoh
:
Y
= a + b + c
a
= 9,27 μa
= ± 0,011
b
= -2,33 μb
= ± 0,013
c
= 5,11 μc
= ± 0,012
μy
= √ [ μa2 + μb2 + μc2 ]
Y
= 9,27 + (-2,33) + 5,11 = 12,05
μy =
√ [0,0112 + 0,0132 + 0,0122]
= √ [0,000121 + 0,000169 + 0,000144]
= √ 0,000434
= ±
0,020833
Y = 12,05 ±
0,02
Aturan
2
•
Perkalian atau pembagian
Y = a.b.c atau Y = a/b.c
•
Ketidakpastian baku gabungan :
μy = Y √ [ (μa /a)2 + (μb/b)2 + (μc /c)2 ]
Contoh
:
Y
= a.b.c.
•
μy = Y √ [ (μa /a)2 + (μb/b)2 + (μc /c)2 ]
Y
= 9,27 X – 2,33 X 5,11 = -110,3714
•
μy =
-110,3714 √ [(0,011 /9,27)2+(0,013/-2,33)2+(0,012
/5,11)2 ]
μy
= ± 0,6808
Y
= -110,37 ± 0,68
Aturan
3
•
Pangkat :
Y = an ( a = yang diukur, n = bil tetap)
•
Ketidakpastian baku gabungan :
μy = (nY μa ) / a
Persamaan
Umum
Jika
tidak dapat menggunakan ketiga aturan di atas, maka digunakan persamaan :
•
μy = √ [ (dy /dp)2
x (μb/Y)2 + (dy /dq)2 x(μQ /Y)2
]
5). Ketidakpastian Yang Diperluas
U = μC
x k
k : faktor cakupan
Nilai k = 2
(ini yang umum digunakan,
distribusi normal 95%)
Thank's pnjelasan ini sngt membntu sy mngerjakan tgs fisika prtma sy d SMA.. :)
BalasHapusTerima kasih atas infonya, di kantor akan diadakan pelatihan ketidakpastian pengukuran, saya baca2 dulu utk informasi awal
BalasHapus