Adanya sebuah musibah kebakaran pada dasarnya dapat dicegah. Kebakaran sendiri secara umum diakibatkan oleh praktek yang tidak aman seperti pelanggaran peraturan keselamatan kelistrikan, penggunaan bahan mudah menyala dan mudah terbakar secara tidak terkontrol dan lain sebagainya. Sehingga dalam hal ini kita perlu kontrol pada setiap tindakan yang kita kerjakan.
Dalam sebuah laporan, kasus kebakaran rumah di Amerika Serikat berjumlah 1 juta kasus kebakaran dan menyebabkan 8.000 kematian setiap tahun. Identifikasi yang ditemukan, penyebab utama kebakaran tersebut adalah rokok, alat pemanas/pendingin, listrik, korek api dan lilin. Angka statistik juga menyebutkan bahwa kebakaran juga merupakan salah satu penyebab dari 5 kecelakaan kematian selain kecelakaan kendaraan, jatuh, keracunan dan tenggelam.
Di dunia industri, yang paling rawan terjadi kebakaran antara lain pada industri tambang, gudang penyimpanan/ penggilingan gandum, pabrik permurnian dan pabrik bahan kimia. Penyebab utamanya adalah dari listrik, rokok, gesekan, pemanasan berlebihan dan permukaan panas.
Dari data asuransi pabrik (Factory Mutual) di Amerika Serikat penyebab kebakaran yang berjumlah hingga 25.000 kebakaran dalam tempo 10 tahun terakhir diakibatkan oleh listrik 23%, rokok 18%, gesekan 10%, suhu proses tidak normal 8%, permukaan panas 7%, penyalaan api yang tidak benar 7% dan akibat pembakaran 3%.
Jika kita menghadapi peristiwa kebakaran maka elemen pokok keselamatan kebakaran antara lain :
- Keluarkan penghuni
- Minimalkan kerugian dan gangguan properti
- Lakukan pemadaman atau pembatasan api
Dalam kasus kebakaran, mitos yang umum difahami begini :
- “Orang akan terbunuh oleh api”. Itu tidak benar, akan tetapi pembunuh nomor 1 dalam kebakaran adalah karbon monoksida (CO), bukan api.
- “Api akan melalap jalan keluar”. Yang benar adalah asap, awan dan jelaga yang melalap jalan keluar.
- Orang cenderung menunggu untuk diselamatkan. Tidak begitu ! Berbuatlah untuk menyelamatkan diri, terlebih jika berada di gedung lantai atas, tangga mobil penyelamat hanya bisa mencapai lantai 6.
- “Banyak waktu untuk menyelamatkan diri”. Tidak begitu. Tempo satu menit sangat cepat bagi api untuk menjalar dari kebakaran kecil hingga yang tidak bisa diatasi.
- Sebuah Kebakaran harus mempunyai empat hal untuk bisa menyala dan mempertahankan pembakaran antara lain bahan bakar, panas, oksigen dan reaksi rantai.
Titik Nyala
Definisi titik nyala adalah suhu minimum di mana zat cair melepaskan uap yang cukup untuk membentuk campuran yang mudah terbakar. Pada umumnya semakin rendah titik nyala sebuah cairan, semakin besar bahayanya.
Sedang kategori cairan mudah terbakar mempunyai titik nyala di bawah 38ºC. Cairan ini lebih berbahaya dari pada kategori cairan yang mudah menyala karena bisa terbakar pada suhu kamar.
Golongan cairan mudah menyala mempunyai titik nyala pada atau di atas 38ºC. Cairan ini dapat menyebabkan kebakaran hebat dan/atau bahaya ledakan apabila dipanaskan.
Kelompok Cairan Mudah Menyala dan Mudah Terbakar
Berikut kelompok beberapa cairan mudah terbakar :
Nama Lazim
|
Titik Nyala (oC)
| |
Kelas IA
|
Etil Eter
|
- 45
|
Kelas IB
|
Bensin
|
- 43
|
Metil Etil Keton
|
- 6
| |
Kelas IC
|
Toluena
|
4
|
Xilena
|
27 - 46
| |
Terpentin
|
35
|
Rencana yang baik untuk penggunaan yang aman atas cairan mudah terbakar dan mudah menyala paling kurang terdiri atas komponen program keselamatan kebakaran berikut :
- Kontrol sumber pembakaran
- Penyimpanan yang benar
- Kontrol kebakaran
- Penanganan yang aman
Gas memuai yang panas bergerak secara vertikal yang bergantung pada kekencangan, konstruksi, Angin luar, suhu internal/eksternal, lubang vertikal, tangga, poros elevator dan poros ventilasi.
Sedang bahaya kebakaran timbul akibat beberapa sumber yang mudah menyulut api seperti cairan yang mudah terbakar, gas mudah terbakar dan sejenis kayu, kertas ataupun karton. Disisi lain ada beberapa contoh yang merupakan sumber panas penyebab kebakaran seperti rangkaianlistrik, bisa berupa hubungan pendek, bunga api dan saklar. Sumber lain seperti penumpukan panas, permukaan panas, pemanas ruangan, pengelasan, rokok dan listrik statis.
Klasifikasi Kebakaran
Klasifikasi
|
Sumber Kebakaran
|
Jarak pemadaman yang direkomendasikan
|
A
|
Kebakaran biasa seperti kain, kertas, kayu, batubara
|
~23 m
|
B
|
Cairan mudah terbakar/menyala seperti gas, oli, bensin, bahan bakar diesel
|
~15
|
C
|
Kabel alat listrik bertenaga, motor
|
Dari dekat
|
D
|
Logam mudah menyala seperti sodium, magnesium, titanium
|
~23 m
|
K
|
Api restoran yang berkaitan dengan memasak
|
Dari dekat
|
Cara dan bahan pemadam
Klasifikasi
|
Cara Pemadaman
|
Bahan Pemadam
|
A
|
Dipadamkan dengan
pendinginan atau mengecilkan api
|
Air
|
B
|
Dipadamkan dengan
menghambat pelepasan uap mudah menyala atau menghambat dengan pelepasan
reaksi bahan kimia radikal OH
|
CO2
atau serbuk kering : monoamonium posfat
|
C
|
Agen pemadam tidak
boleh bersifat konduktif
|
CO2
atau serbuk kering
|
D
|
Bahan pemadam
kebakaran harus menyerap panas dan tidak boleh bereaksi dengan logam
|
Serbuk kering
khusus, pasir
|
K
|
Cara khusus sesuai
sifat bahan kimia
|
Bahan kimia cair
yang bersifat khusus
|
Sistem alarm harus diikenali dan diikuti oleh setiap personil terutama para pekerja setempat. Dalam hal ini alat harus terdengar jelas dan dipasangkan pada tempat yang dapat dilihat.
Disisi lain, alat juga harus teruji keterandalan sistemnya karena kegagalan sistem bisa saja tidak tampak sehingga sistem tetap dalam pengawasan dan pemantauan secara terpadu terpadu. Termasuk ada pengujian, perawatan dan cadangan.
Prinsip Kerja Detektor Asap
- Partikel alfa dari Amerisium-241 (garis merah) mengionkan molekul udara (bola pink dan biru).
- Ion membawa arus kecil antara dua elektroda.
- Partikel asap (bola cokelat) yang menempel pada ion mengurangi arus dan memicu alarm.
Manual Pull Stations
Pull Station Manual merupakan alat yang terpasang di dinding (biasanya di dekat pintu keluar). Bekerja dengan cara mengirim sinyal ke sistem alarm kebakaran gedung jika diaktifkan dan menempatkan bangunan dalam status siap siaga. Terkadang jika seseorang menerima respon kebakaran, biasanya orang enggan membunyikan alarm kebakaran.
- Pull/Tarik
- Aim/Arahkan
- Squeeze/Himpit
- Sweep/Padamkan
Keuntungan air untuk pemadaman :
• Air sangat efektif untuk memadamkan kebakaran Kelas A, dengan mendinginkan api dan udara sekitarnya.
• Air biasnya tersedia.
• Air dapat digunakan untuk menyiram tim pemadam kebakaran agar mereka terhindar dari paparan panas.
Kekurangan
• Air TIDAK boleh digunakan untuk mengendalikan kebakaran Kelas B atau C.
• Tekanan yang tidak memadai atau terlalu tinggi dapat menimbulkan masalah.
• Volume air dapat dihambat oleh panjang saluran dan selang air (hilang gesek ~3500 Pa untuk setiap 3 meter selang dengan diamter 4 cm).
• Katup selang pemadam dapat tersumbat karena material yang tidak tersaring masuk ke dalam slang tersebut.
• Hidrogen dapat timbul jika air disiramkan pada api yang sangat panas.
Kebakaran Listrik
Ambil tindakan, cabut steker atau matikan daya listrik pada kotak sekring (fuse box). Hal ini kan memadamkan api seketika.
Lingkupi api dengan selimut api (fire blanket), atau gunakan serbuk kering.
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkannya.
APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA SESEORANG TERPERANGKAP DALAM KEBAKARAN
Jika Anda terpaksa terjebak dalam kebakaran:
BERHENTI – di tempat Anda
TURUN – ke lantai
MENGGULING – di sekitar lantai
BERHENTI – di tempat Anda
TURUN – ke lantai
MENGGULING – di sekitar lantai
Hal ini akan meminimalkan nyala, yang mungkin dapat menyelamatkan jiwa anda.
Ingat BERHENTI, TURUN dan BERGULING
Ingat BERHENTI, TURUN dan BERGULING
Jika teman kerja Anda terjebak dalam kebakaran:
Memadamkan api dengan mengambil selimut api
Selimuti mereka.
Dapat menyelamatkan mereka dari luka bakar serius atau kematian.
KAPAN TIDAK PERLU MEMADAMKAN API ?
Jangan memadamkan api, apabila:
• Api lebih besar dari tempat sampah kertas
• Satu alat pemadam api tidak cukup
• Api menjalar jauh dari tempat asal mulanya
• Asap mengganggu pernapasan Anda
• Anda tidak dapat memadamkan api sendirian hingga bisa lolos
• Api menghambat satu-satunya jalan keluar
• Peralatan pemadam api Anda tidak memadai
JANGAN MEMADAMKAN API SENDIRIAN
MINTALAH BANTUAN
Apabila…
- Bubuk yang ada pada alat pemadam api habis
- Jalan keluar Anda terancam
- Alat pemadam api ternyata tidak efektif
- Anda tidak akan dapat memadamkan api dengan aman
SEGERA TINGGALKAN AREA TERSEBUT
Pedoman Penyimpanan
v Semua penyimpanan harus berjarak paling kurang 1 m dari panel listrik. Pada sebagian situasi darurat, panel tersebut perlu diakses dengan cepat.
v Jaga jarak paling kurang 1 m dari permukaan panas, saluran air, pemanas, dan perkakas lampu.
v Dilarang menyimpan bahan mudah menyala di ruang mekanis.
v Dilarang menyimpan di lorong-lorong sempit dan tangga bangunan. Lorong yang semrawut akan menghambat evakuasi jika terjadi keadaan darurat.
v Penyimpanan tidak boleh melebihi bidang 0,45 m di bawah sprinkler head (penyiram air) atau detektor asap. Penyimpanan yang melanggar bidang ini dapat menghalangi sprinkler head menyiram ruangan secara penuh apabila terjadi kebakaran.
Mitos mengenai Sistem Sprinkler
• Sistem sprinkler akan menyebabkan kerusakan air secara berlebihan
– Sprinkler menggunakan air dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan selang pemadam kebakaran.
– Sprinkler mengeluarkan air sebanyak kurang lebih 30 – 90 liter per menit dibandingkan dengan selang air sebanyak 190 – 475 liter per menit.
– Sprinkler bekerja sangat awal saat mulai terjadinya kebakaran, sehingga membutuhkan air dalam jumlah lebih sedikit.
• Pada saat terjadi kebakaran, setiap sprinkler menyemprotkan air
– Sprinkler head diaktifkan masing-masing oleh kebakaran.
– Lebih dari 50% kebakaran dikontrol oleh £ 4 sprinkler head, dan pada umumnya kebakaran dikontrol dengan satu sprinkler.
• Pipa meledak karena pembekuan
– Sprinkler dapat dilindungi dengan berbagai bentuk perlindungan pembekuan, seperti memasang sistem pengering atau memasang elemen pemanas guna melindungi sistem sprinkler.
Mitos lain mengenai Sistem Penyemprot Air
• Sistem sprinkler bisa aktif secara tidak disengaja
– Sprinkler sangat andal; kemungkinan terjadinya pengaktifan tanpa bantuan mekanis adalah 1 dalam 16 juta; Operator truk forklift harus mengetahuinya agar bisa menghindarinya.
• Detektor asap cukup memberikan perlindungan
– Detektor asap memberikan peringatan awal dan menyelamatkan jiwa, namun tidak melakukan sesuatu untuk memadamkan api atau melindungi mereka yang secara fisik tidak bisa menyelamatkan diri mereka sendiri.
– Terlalu sering bahwa detektor asap yang menggunakan baterai tidak dapat berfungsi karena baterainya mati atau dicabut.
• Sprinkler dirancang untuk melindungi properti, namun tidak efektif untuk keselamatan jiwa
– Sprinkler dapat mengurangi kerugian properti hingga 85%.
– Menggabungkan sprinkler dan sistem peringatan dapat mengurangi seluruh cedera, korban jiwa dan kerusakan properti hingga 50%.
Perencanaan Keselamatan Kebakaran
• Konstruksi
– Bahan bangunan
– Peringkat ketahanan terhadap kebakaran (fire-resistive ratings) (menit ke jam)
– Penyelesaian interior (3 kelas: A, B & C)
• Menguasai api
– Pembatasan tangga dan tembok tahan api (fire wall)
– Pisahkan unit bangunan atau zona (mengontrol penyebaran)
– Pintu tahan api (fire door)
– Asap, panas dan kontrol gas yang merugikan
– Keluar
• Jalan keluar
Dua jalan keluar, keluar ke tempat yang aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar